Jumat, 21 Januari 2011

materi upacara pernikahan adat jawa

Perkawinan atau sering pula disebut dengan pernikahan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan setiap orang. Masyarakat Jawa memaknai peristiwa perkawinannya dengan menyelenggarakan berbagai upacara yang termasuk rumit. Upacara itu dimulai dari tahap perkenalan sampai terjadinya pernikahan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.


Nontoni

Pada tahap ini sangat dibutuhkan peranan seorang perantara. Perantara ini merupakan utusan dari keluarga calon pengantin pria untuk menemui keluarga calon pengantin wanita. Pertemuan ini dimaksudkan untuk nontoni, atau melihat calon dari dekat. Biasanya, utusan datang ke rumah keluarga calon pengantin wanita bersama calon pengantin pria. Di rumah itu, para calon mempelai bisa bertemu langsung meskipun hanya sekilas. Pertemuan sekilas ini terjadi ketika calon pengantin wanita mengeluarkan minuman dan makanan ringan sebagai jamuan. Tamu disambut oleh keluarga calon pengantin wanita yang terdiri dari orangtua calon pengantin wanita dan keluarganya, biasanya pakdhe atau paklik.


Nakokake/Nembung/Nglamar

Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, perantara akan menanyakan beberapa hal pribadi seperti sudah adakah calon bagi calon mempelai wanita. Bila belum ada calon, maka utusan dari calon pengantin pria memberitahukan bahwa keluarga calon pengantin pria berkeinginan untuk berbesanan. Lalu calon pengantin wanita diajak bertemu dengan calon pengantin pria untuk ditanya kesediaannya menjadi istrinya. Bila calon pengantin wanita setuju, maka perlu dilakukan langkah-langkah selanjutnya. Langkah selanjutnya tersebut adalah ditentukannya hari H kedatangan utusan untuk melakukan kekancingan rembag (peningset).


Peningset ini merupakan suatu simbol bahwa calon pengantin wanita sudah diikat secara tidak resmi oleh calon pengantin pria. Peningset biasanya berupa kalpika (cincin), sejumlah uang, dan oleh-oleh berupa makanan khas daerah. Peningset ini bisa dibarengi dengan acara pasok tukon, yaitu pemberian barang-barang berupa pisang sanggan (pisang jenis raja setangkep), seperangkat busana bagi calon pengantin wanita, dan upakarti atau bantuan bila upacara pernikahan akan segera dilangsungkan seperti beras, gula, sayur-mayur, bumbon, dan sejumlah uang.


Ketika semua sudah berjalan dengan lancar, maka ditentukanlah tanggal dan hari pernikahan. Biasanya penentuan tanggal dan hari pernikahan disesuaikan dengan weton (hari lahir berdasarkan perhitungan Jawa) kedua calon pengantin. Hal ini dimaksudkan agar pernikahan itu kelak mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarga.


Pasang Tarub

Bila tanggal dan hari pernikahan sudah disetujui, maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu pemasangan tarub menjelang hari pernikahan. Tarub dibuat dari daun kelapa yang sebelumnya telah dianyam dan diberi kerangka dari bambu, dan ijuk atau welat sebagai talinya. Agar pemasangan tarub ini selamat, dilakukan upacara sederhana berupa penyajian nasi tumpeng lengkap. Bersamaan dengan pemasangan tarub, dipasang juga tuwuhan. Yang dimaksud dengan tuwuhan adalah sepasang pohon pisang raja yang sedang berbuah, yang dipasang di kanan kiri pintu masuk. Pohon pisang melambangkan keagungan dan mengandung makna berupa harapan agar keluarga baru ini nantinya cukup harta dan keturunan. Biasanya di kanan kiri pintu masuk juga diberi daun kelor yang bermaksud untuk mengusir segala pengaruh jahat yang akan memasuki tempat upacara, begitu pula janur yang merupakan simbol keagungan.


Midodareni

Rangkaian upacara midodareni diawali dengan upacara siraman. Upacara siraman dilakukan sebelum acara midodareni. Tempat untuk siraman dibuat sedemikian rupa sehingga nampak seperti sendang yang dikelilingi oleh tanaman beraneka warna. Pelaku siraman adalah orang yang dituakan yang berjumlah tujuh diawali dari orangtua yang kemudian dilanjutkan oleh sesepuh lainnya. Setelah siraman, calon pengantin membasuh wajah (istilah Jawa: raup) dengan air kendi yang dibawa oleh ibunya, kemudian kendi langsung dibanting/dipecah sambil mengucapkan kata-kata: "cahayanya sekarang sudah pecah seperti bulan purnama". Setelah itu, calon penganten langsung dibopong oleh ayahnya ke tempat ganti pakaian.

Setelah berganti busana, dilanjutkan dengan acara potong rambut yang dilakukan oleh orangtua pengantin wanita. Setelah dipotong, rambut dikubur di depan rumah. Setelah rambut dikubur, dilanjutkan dengan acara "dodol dawet". Yang berjualan dawet adalah ibu dari calon pengantin wanita dengan dipayungi oleh suaminya. Uang untuk membeli dawet terbuat dari kreweng (pecahan genting ) yang dibentuk bulat. Upacara dodol dhawet dan cara membeli dengan kreweng ini mempunyai makna berupa harapan agar kelak kalau sudah hidup bersama dapat memperoleh rejeki yang berlimpah-limpah seperti cendol dalam dawet dan tanpa kesukaran seperti dilambangkan dengan kreweng yang ada di sekitar kita.


Menginjak rangkaian upacara selanjutnya yaitu upacara midodareni. Berasal dari kata widadari, yang artinya bidadari. Midadareni merupakan upacara yang mengandung harapan untuk membuat suasana calon penganten seperti widadari. Artinya, kedua calon penganten diharapkan seperti widadari-widadara, di belakang hari bisa lestari, dan hidup rukun dan sejahtera.


Akad Nikah

Akad nikah adalah inti dari acara perkawinan. Biasanya akad nikah dilakukan sebelum acara resepsi. Akad nikah disaksikan oleh sesepuh/orang tua dari kedua calon penganten dan orang yang dituakan. Pelaksanaan akad nikah dilakukan oleh petugas dari catatan sipil atau petugas agama.

Panggih

Upacara panggih dimulai dengan pertukaran kembar mayang, kalpataru dewadaru yang merupakan sarana dari rangkaian panggih. Sesudah itu dilanjutkan dengan balangan suruh, ngidak endhog, dan mijiki.


Balangan suruh


Upacara balangan suruh dilakukan oleh kedua pengantin secara bergantian. Gantal yang dibawa untuk dilemparkan ke pengantin putra oleh pengantin putri disebut gondhang kasih, sedang gantal yang dipegang pengantin laki-laki disebut gondhang tutur. Makna dari balangan suruh adalah berupa harapan semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya gantal tersebut. Gantal dibuat dari daun sirih yang ditekuk membentuk bulatan (istilah Jawa: dilinting) yang kemudian diikat dengan benang putih/lawe. Daun sirih merupakan perlambang bahwa kedua penganten diharapkan bersatu dalam cipta, karsa, dan karya.


Ngidak endhok


Upacara ngidak endhog diawali oleh juru paes, yaitu orang yang bertugas untuk merias pengantin dan mengenakan pakaian pengantin, dengan mengambil telur dari dalam bokor, kemudian diusapkan di dahi pengantin pria yang kemudian pengantin pria diminta untuk menginjak telur tersebut. Ngidak endhog mempunyai makna secara seksual, bahwa kedua pengantin sudah pecah pamornya.


Wiji dadi

Upacara ini dilakukan setelah acara ngidak endhok. Setelah acara ngidak endhog, pengantin wanita segera membasuh kaki pengantin pria menggunakan air yang telah diberi bunga setaman. Mencuci kaki ini melambangkan suatu harapan bahwa "benih" yang akan diturunkan jauh dari mara bahaya dan menjadi keturunan yang baik.


Timbangan


Upacara timbangan biasanya dilakukan sebelum kedua pengantin duduk di pelaminan. Upacara timbangan ini dilakukan dengan jalan sebagai berikut: ayah pengantin putri duduk di antara kedua pengantin. Pengantin laki-laki duduk di atas kaki kanan ayah pengantin wanita, sedangkan pengantin wanita duduk di kaki sebelah kiri. Kedua tangan ayah dirangkulkan di pundak kedua pengantin. Lalu ayah mengatakan bahwa keduanya seimbang, sama berat dalam arti konotatif. Makna upacara timbangan adalah berupa harapan bahwa antara kedua pengantin dapat selalu saling seimbang dalam rasa, cipta, dan karsa.


Kacar-kucur


Caranya pengantin pria menuangkan raja kaya dari kantong kain, sedangkan pengantin wanitanya menerimanya dengan kain sindur yang diletakkan di pangkuannya. Kantong kain berisi dhuwit recehan, beras kuning, kacang kawak, dhele kawak, kara, dan bunga telon (mawar, melati, kenanga atau kanthil). Makna dari kacar kucur adalah menandakan bahwa pengantin pria akan bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarganya. Raja kaya yang dituangkan tersebut tidak boleh ada yang jatuh sedikitpun, maknanya agar pengantin wanita diharapkan mempunyai sifat gemi, nastiti, surtini, dan hati-hati dalam mengatur rejeki yang telah diberikan oleh suaminya.


Dulangan


Dulangan merupakan suatu upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin saling menyuapkan makanan dan minuman. Makna dulangan adalah sebagai simbol seksual, saling memberi dan menerima.


Sungkeman



Sungkeman adalah suatu upacara yang dilakukan dengan cara kedua pengantin duduk jengkeng dengan memegang dan mencium lutut kedua orangtua, baik orangtua pengantin putra maupun orangtua pengantin putri. Makna upacara sungkeman adalah suatu simbol perwujudan rasa hormat anak kepada kedua orangtua.


Kirab


Upacara kirab berupa arak-arakan yang terdiri dari domas, cucuk lampah, dan keluarga dekat untu menjemput atau mengiringi pengantin yang akan keluar dari tempat panggih ataupun akan memasuki tempat panggih. Kirab merupakan suatu simbol penghormatan kepada kedua pengantin yang dianggap sebagai raja sehari yang diharapkan kelak dapat memimpin dan membina keluarga dengan baik.


Jenang Sumsuman


Upacara jenang sumsuman dilakukan setelah semua acara perkawinan selesai. Dengan kata lain, jenang sumsuman merupakan ungkapan syukur karena acara berjalan dengan baik dan selamat, tidak ada kurang satu apapun, dan semua dalam keadaan sehat walafiat. Biasanya jenang sumsuman diselenggarakan pada malam hari, yaitu malam berikutnya setelah acara perkawinan.


Boyongan/Ngunduh Manten


Disebut dengan boyongan karena pengantin putri dan pengantin putra diantar oleh keluarga pihak pengantin putri ke keluarga pihak pengantin putra secara bersama-sama. Ngunduh manten diadakan di rumah pengantin laki-laki. Biasanya acaranya tidak selengkap pada acara yang diadakan di tempat pengantin wanita meskipun bisa juga dilakukan lengkap seperti acara panggih biasanya. Hal ini tergantung dari keinginan dari pihak keluarga pengantin laki-laki. Biasanya, ngundhuh manten diselenggarakan sepasar setelah acara perkawinan.
Makna atau Simbol yang Tersirat dalam Unsur Upacara Pernikahan


* Ubarampe tarub (pisang, padi, tebu, kelapa gading, dan dedaunan): bermakna bahwa kedua mempelai diharapkan nantinya setelah terjun dalam masyarakat dapat hidup sejahtera, selalu dalam keadaan sejuk hatinya, selalu damai (simbol dedaunan), terhindar dari segala rintangan, dapat mencapai derajat yang tinggi (simbol pisang raja), mendapatkan rejeki yang berlimpah sehingga tidak kekurangan sandang dan pangan (simbol padi), sudah mantap hatinya dalam mengarungi bahtera rumah tangga (simbol tebu), tanpa mengalami percekcokan yang berarti dalam membina rumah tangga dan selalu sehati (simbol kelapa gading dalam satu tangkai), dan lain-lain.

* Air kembang : bermakna pensucian diri bagi mempelai sebelum bersatu.

* Pemotongan rambut : bermakna inisiasi sebagai perbuatan ritual semacam upacara kurban menurut konsepsi kepercayaan lama dalam bentuk mutilasi tubuh.

* Dodol dhawet : bermakna apabila sudah berumah tangga mendapatkan rejeki yang berlimpah ruah dan bermanfaat bagi kehidupan berumah tangga.

* Balangan suruh : bermakna semoga segala goda akan hilang dan menjauh akibat dari dilemparkannya gantal tersebut.

* Midak endhog : bermakna bahwa pamor dan keperawanan sang putri akan segera hilang setelah direngkuh oleh mempelai laki-laki. Setelah bersatu diharapkan segera mendapat momongan seperti telur yang telah pecah.

* Timbangan : bermakna bahwa kedua mempelai mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan tidak ada bedanya di hadapan orang tua maupun mertua.

* Kacar-kucur : bermakna bahwa mempelai laki-laki berhak memberikan nafkah lahir batin kepada mempelai putri dan sebaliknya pengantin putri dapat mengatur keuangan dan menjaga keseimbangan rumah tangga.

* Dulangan : bermakna keserasian dan keharmonisan yang akan diharapkan setelah berumah tangga, dapat saling memberi dan menerima.

* Sungkeman : bermakna mohon doa restu kepada orangtua dan mertua agar dalam membangun rumah tangga mendapatkan keselamatan, dan terhindar dari bahaya.

Materi Masker Wajah dari Buah


Buah-buahan ternyata bisa dimanfaatkan menjadi bahan kecantikan. Salah satunya adalah dibuat masker. Tak ada salahnya untuk mencoba masker buah-buahan ini.

Penggunaan masker pada wajah memiliki bebearapa manfaat. Selain melembutkan kulit , fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan kulit. Memberi masker pada wajah sama dengan merilekskan otot-otot wajah. Sebaiknya gunakan masker 1-2 kali seminggu, kulit akan tampak cerah dan kencang.
Anda juga bisa menggunakan berbagai resep masker alami dengan mudah, dari berbagai jenis buah-buahan. Cara membuatnya juga tidak rumit, Anda hanya tinggal memilih jenis buah yang dengan kandungan yang cocok dengan jenis wajah kita, lalu hancurkan buah tersebut dengan cara menumbuknya. Apabila hasil tumbukan kental, tambahkan yoghurt. Bila terlalu encer tambahkan komposisi bahan utama yang digunakan. Oleskan dengan lembut pada wajah dan leher, namun jangan sampai mengenai mata.
Banyak sekali buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat masker alami ini, diantaranya seperti, , stroberi, Alpukat, dan anggur.
TIPS
Pada umumnya aneka buah-buahan alami aman digunakan pada kulit apabila dalam dosis yang tepat. Namun pada kukit sensitif, kadang masih bereaksi pada bahan alami tersebut, seperti gatal atau iritasi ringan. Untuk mencobanya pada kulit, oleskan sedikit bahan masker tersebutdi punggung tangan atu wajah selama beberapa saat. Bila kulit tidak merasakan gatal atau yang lainnya, Itu berarti kulit kulit Anda aman dengan kandungan bahan masker tersebut. Selamat Mencoba.
STROBERI
Khasiat :
Buah berwarna cerah ini banyak mengandung asam salisiat (salah satu jenis asam beta- hidroksi yang membantu mengencangan kulit), silika, serta vitamin B, C, E dan K. Dengan kemampuannya menyehatkan dan meremajakan kulit. Masker ini cocok digunakan untuk hampir semua jenis kulit. Dapat digunakan 2x dalam seminggu.
Cara Membuatnya & Menggunakannya :
• Hancurkan beberapa buah stroberi yang telah dipisahkan dari tangkai dan daunnya
• Usapkan 2 sendok makan hancuran stroberi tadi pada wajah dan biarkan selama 15 menit
• Setelah itu, bilas dengan air steril atau air hangat biasa
• Untuk mendapat efek toning yang lebih kuat, tambahkan sedikit putih telur, kocok, satu sendok makan air mawar dan beberapa tetes minyak esensial yang aman dengan kulit wajah.
ALPUKAT
Khasiat :
Avokad kaya akan asam amino dan vitamin, sehingga cocok digunakan sebagai masker pencegah penuaan dini pada kulit wajah.
Cara Membuat & Mengguna kannya :
- Untuk Kulit Wajah Kering
• Tumbuk daging avokad matangdengan garpu
• Oleskan pada wajah, biarkan selama 30 menit
• Bilas dengan air hangat atau air mawar mengunakan kapas
- Untuk Kulit normal
• Tambahkan putih telur yang dikocok sebentar
• Bagi kulit lembab, perlu ditambahkan pula madu ( organik bila ada ) , kemudian aduk rata dengan hancurandaging avokad dan putih telur kocok .
TOMAT
Khasiat :
Mengandung protein, fosfor,besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
Cara Membuat & Menggunakannya :
- Untuk menghaluskan wajah
• Ambil tomat yang sudah matang, iris dan gosokkan pada wajah
• Atau, bisa juga buah tomat diperas, kemudian air perasannya dioleskan setiap hari ke wajah
- Untuk pelindung dari sengatan matahari
• Ambil daun tomat secukupnya
• Lalu remas-remas dengan sedikit air
• Kemudian tempelkan pada wajah sebagai penyejuk wajah
ANGGUR
Khasiat :
Kaya akan trace mineral, kalsium, magnesiaum, potassum, vitamin B1, B2, b3, B5, B6, C dan senyawa-senyawa flavonoid. Hampir semua jenis anggur yang warnanya berbeda, dapat digunkan untuk lotion. Perlu diperhatikan jus anggur yang telah dibuat, harus disaring terlebih dahulu. Lotion anggur dapat digunkan setiap hari karena baik digunakan untuk hampir semua jenis kulit.
Cara Membuat & Menggunakannya :
• Hancurkan beberapa anggur yang culup untuk menghasilkan 2 sendok makan jus.
• Saring jus tersebut
• Oleskan pada wajah dengan menggunakan kapas
• Setelah 20 menit, bilas dengan air mawar

INFO KURSUS NHIE JAVANESS

NHIE JAVANESS 

kami mendirikan kursus dan jasa di bidang make-up bridal modern dan tradisional, perawatan wajah serta perawatan rambut.
Tujuan dari usaha ini untuk  memudahkan seseorang yang ingin belajar dan mengetahui tentang tata rias dan kecantikan. serta dapat merasa nyaman dan rileks saat melakukan parawatan.


ADAPUN DAFTAR KELAS YANG TERSEDIA DI KURSUS KAMI SEBAGAI BERIKUT: 
  1. KURSUS JAVANESS BRIDAL PAES AGENG JOGJA, dengan harga kursus Rp. 700.000 (7x tatap muka selama 3 jam)
  2. KURSUS JAVANESS BRIDAL JOGJA PUTRI, dengan harga kursus      Rp. 500.000 (6x tatap muka selama 3 jam)
  3. KURSUS JAVANESS BRIDAL SOLO BASAHAN, dengan harga kursus   Rp. 600.000 (7x tatap muka selama 3 jam)
  4. KURSUS MAKE UP MODERN BRIDAL,               dengan harga kursus  Rp. 400.000 (6x tatap muka selama 3 jam)
  5. KURSUS PERAWATAN RAMBUT DAN KULIT,    dengan harga kursus Rp. 600.000(6x tatap muka selama 3 jam)
 DAFTAR PERAWATAN YANG TERSEDIA DI NHIE JAAVANESS SEBAGAI BERIKUT:
  1. PERAWATAN BADAN : dari Rp. 50.000-100.000
  2. PERAWATAN WAJAH: dari Rp. 20.000-   60.000
  3. PERAWATAN RMBUT: dari Rp.15.000-    45.000
ALAMAT TEMPAT KURSUS NHIE JAVANESS:
JL. PLAMBOYAN , YOGYAKARTA


Untuk informasi lebih lengkap, silahkan hubungi RINI di:
no telp. 085248720223, atau via email: rininhie@gmail.com

MATERI BRIDAL PAES AGENG JOGYAKARTA


PENGANTIN JOGJA PAES AGENG
 

A. Rias Wajah Secara Umum
Tata rias wajah adalah salah satu ilmu yang mempelajari seni merias wajah untuk menampilkan kecantikan diri sendiri atau orang lain menggunakan kosmetika yang dapat menutupi atau menyamarkan kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan alat-alat wajah, serta dapat menonjolkan kelebihan yang ada pada wajah sehingga tercapai kecantikan yang sempurna.
Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta ada beberapa macam corak atau tepatnya ada lima corak. Kelima corak tersebut dibedakan oleh fungsi, bentuk busana dan tata riasnya yang masing-masing memiliki ciri sendiri. Corak tersebut meliputi Corak Paes Ageng, Paes Ageng Jangan Menir, Corak Yogya Putri, Kesatrian Ageng, dan Corak Kesatrian. Fungsi tiap corak ini memang berbeda, namun dewasa ini fungsi tersebut seringkali tidak dilaksanakan oleh beberapa sanggar rias pengantin sebagaimana aslinya. Untuk me-lihat perbedaan tersebut secara lebih jelas akan di-uraikan satu persatu secara singkat.
1. Corak Paes Ageng atau Kebesaran.
Dipakai pada saat upacara Panggih Pengantin yang dikaitkan dengan acara andralina atau pesta resepsi. Busana yang dikenakan adalah dodot atau kampuh lengkap dengan perhiasan khusus.

2. Corak Paes Ageng Jangan Menir.
Dipergunakan untuk upacara boyongan Pengantin putri ke kediaman pengantin pria yang dilaksanakan sehari semalam setelah akad nikah. Busana yang dikenakan adalah baju blenggen atau bordiran, jadi tidak memakai kampuh/dodot.
 3.Corak Yogya Putri
Dipakai pada saat ngundhuh mantu yang dilaksanakan saat sepasaran (lima hari sesudah akad nikah) atau lazim disebut ngunduh se­pasaran busana yang dikenakan adalah baju panjang bordiran, kain pradan dan selop bordiran.

4. Corak Kesatrian Ageng.
Corak ini juga dapat digunakan untuk ngundhuh sepasaran. Busana yang dikenakan adalah baju panjang yang terbuat dan kain sutera berbunga atau polos, dan selop atau alas kaki polos berwarna hitam.
5. Corak Kesatrian
Corak kesatrian dipergunakan sebagai busana pengantin yang sangat sederhana terdiri dari kebaya panjang dan selop polos.
Dari Uraian singkat tersebut tampak bahwa corak paes Yogya Putri, corak Kesatrian Ageng dan corak Kesatrian memiliki tata rias wajah dan sanggul yang sama. Ketiganya hanya dibedakan terutama pada tata busananya. Sementara rias pengantin wajah dan sanggul Paes Ageng dan Paes Ageng Jangan Menir juga sama, sedang perbedaan keduanya juga terutama pada tata busananya.
B. Persiapan
1.1 Pribadi
a.       Bekerja dengan tenang
b.      Tidak memakai perhiasan yang berlebihan
c.       Sanitasi tangan
d.      Memakai jas lab
e.       Memotong kuku
1.2 Klien
a.       Kulit wajah tidak sedang sakit atau alergi dan tidak karena terpaksa
b.      Melepas perhiasan
1.3 Area Kerja
Harus bersih, cukup ventilasi, dan sirkulasi udara sehat
1.4 Alat, Bahan, Lenan dan Kosmetik
  • Dalam keadaan bersih atau steril.
  • Diatur menurut urutan penggunaannya.
1.5 Peralatan
a.      ALAT, BAHAN,  LENNA, DAN KOSMETIK YANG DIGUNAKAN
 ALAT
No
Nama Alat
Jumlah
Spesifikasi
Kegunaan
1
Spons Rias (Make Up Sponge)
1 buah
Bulat atau persegi dengan bahan sintetis namun dapat menyerap air.
Untuk membubuhkan bedak padat, alas bedak dan memperbaiki rias wajah (touch up).
2
Saput Bedak (Make Up Puff)
1 buah
Bulat atau oval dengan bahan beludru yang lembut.
Untuk membubuhkan bedak tabur.
3
Kuas Bedak Besar (Powder Brush)
1 buah
Besar dan lebar terbuat dari bulu-bulu halus.
Untuk merapikan bedak tabor sekaligus membuang sisa bedak yang berlebih.
4
Kuas Perona Pipi (Blush On Brush)
1 buah
Sama dengan kuas bedak namun lebih kecil.
Untuk membubuhkan serbuk pemulas pipi pada tulang pipi.
5
Kuas Pegoreksi (Countour Brush)
1 buah
Lebih kecil dari kuas blush on
Untuk mengoreks bagian-bagian wajah yang perlu di beri bayangan gelap (shade) atau bayangan terang (tint).
6
Kuas Mata Tumpul (Blunt Shadow Brush
1 buah
Kecil dan rata.
Untuk mewarnai tulang mata di bawah alis (highlight).
7
Kuas Pembaur (Fluff Brush)
1 buah
Kecil dengan ujung kuas membulat/oval dan sangat lembut.
Untuk mewarnai kelopak mata dan membaurkan warna-warna antara pad arias mata.
8
Kuas Sudut Mata ( Stiff Angel Brush)
1 buah
Kecil dengan ujung berbentuk segitiga.
Untuk membentuk garis dan meratakan riasan mata pada sudut mata, juga dapat digunakan untuk membentuk alis menggunakan eye shadow.
9
Kuas Pembersih riasan mata (Applicator Brush)
1 buah
Kecil dan lembu terbuat dari busa yang lembut.
Untuk membubuhkan perona mata, membaurkan warna dan menghilangkan bubuk perona mata.
10
Kuas Garis Mata (Eye Liner Brush)
1 buah
Kecil dan runcing.
Untuk membentuk garis mata pada tepi mata bagian atas dan bawah dengan menggunakan kosmetika bentuk cair atau bubuk.
11
Sikat alis dan bulu mata (Eye brow and Lashes Brush)
1 buah
Berbentuk seperti sikat gigi .
Untuk menyikat bulu-bulu alis dan meratakan warna alis setelah dibentuk dengan pensil alis,sedangkan yang berbentuk seperti sisir kecil berfungsi untuk membaurkan mascara pada bulu mata agar tidak menempel satu sama lain.
12
Kuas Bibir (Lip Brush)
1 buah
Hampir sama dengan kuas garis mata naun bulu lebih besar sedikit.
Untuk membingkai bibir dan meratakan pemerah bibir atau lipstick.
13
Penjepit Bulu Mata
1 buah
Berbentuk unik dengan pegangan seperti gunting.
Untuk melentikkan bulu mata sebelum dibuuhkan mascara.
14
Pinset (Tweezers)
1 buah
Stainless Stell
Untuk mecabut dan merapikan bulu-bulu alis.
15
Peruncing Pensil (Sharpener)
1 buah
Plastik+stainless stell
Untuk mempertajam pensil alis, garis mata, dan pensil bibir.
16
Meja dan Kursi Rias
Sepasang
Kaca+Kayu
Untuk bercermin dan duduk model.
17
Tempat Sampah
1 buah
Plastik
Untuk membuang sampah.
18
Mangkok kosmetik
1 buah
Melamine
Untuk tempat kosmetik.
19
Sisir
1 buah
Plastik/tulang
Untuk merapihkan rambut model.
20
Spatula
1 buah
Kayu
Untuk mengambil kosmetik.

 BAHAN
No
Nama Bahan
Jumlah
Spesifikasi
Kegunaan
1
Kapas
secukupnya
Kapas
Untuk mengangkat atau membersihkan kosmetik.
2
Tissue
secukupnya
Kertas tissue
Untuk mengangkat atau membersihkan kosmetik.
3
Cotton Buds
secukupnya
Kapas
Untuk membersihkan riasan mata.
4
Bulu mata Palsu
sepasang
Bulu
Untuk mempertebal bulu mata.

LENAN
No
Nama Lenan
Jumlah
Spesifikasi
Kegunaan
1
Baju Kerja
1 buah
Kain
Untuk digunakan kapster saat melayani model.
2
Handuk kecil
3 buah
Kain
Untuk menutupi kepala,dada.
3
Kamisol
1 buah
Kain
Untuk menutupi badan klien.
5
Hair bando
1 buah
Kain
Untuk menutupi kepala klien.

                        KOSMETIK
No
Nama Kosmetik
Jumlah
Spesifikasi
Kegunaan
1
Eye make up remover viva
secukupnya
Cair
Untuk membersihkan kelopak mata dan bibir.
2
Milk Cleanser
secukupnya
Cair
Untuk membersihkan wajah dari kotoran, debu, dan sisa kosmetik.
3
Toner/Face Tonic
secukupnya
Cair
Untuk meringkaskan pori-pori dan menyegarkan wajah.
4
Moistirizher
secukupnya
Cair
Untuk melembabkan wajah.
5
Foundation Cair
secukupnya
Cair
Untuk menutup noda dan sebagai covering.
6
Foundation Cream
secukupnya
Cream
Untuk menutup noda dan sebagai covering.
7
Concealer
secukupnya
Stick
Untuk menutupi noda agar warna kulit terlihat sama.
8
Loose Powder
secukupnya
Bubuk
Untuk membedaki wajah.
9
Compact Powder
secukupya
Padat
Untuk membedaki wajah.
10
Rouge/Blush On
secukupya
Padat
Untuk mencerahkan dan member kesan segar pada wajah.
11
Eye Shadow
secukupya
Padat
Untuk membuat mata terlihat lebih menarik dan lebih hidup.
12
Eye Brow Pencil
secukupya
Pencil
Untuk membentuk alis.
13
Eye Liner
secukupya
Cair+Padat
Untuk mebentuk atau mengubah kesan pada mata.
14
Mascara
secukupya
Cair
Untuk menambahkan volume dan kepanjangan bulu mata.
15
Lem Bulu Mata
secukupya
Cair
Untuk menempelkan bulu mata palsu.
16
Lip Liner
secukupya
Pencil
Untuk membingkai bibir dan mengoreksi bentuk bibir.
17
Lipstick
secukupya
Stick
Untuk merias bibir.
18
Lip Gloos
secukupya
Cair
Untuk menonjolkan bibir sehingga terlihat lebih segar.
19
pidih
secukupnya
cream
Untuk penghitam paes
20
Prada
secukupnya
lembaran
Untuk penghias  paes
C. Pelaksanaan
a.       Membersihkan kelopak mata dan bibir menggunakan eye make up remover dan kapas.
b.      Merapikan alis, rambut-rambut alis yang terlalu panjang di potong.
c.       Melakukan pembersihan wajah dan leher dengan kosmetika yang sesuai, angkat sisa pembersih menggunakan tissue, lanjutkan membersihkan dengan waslap lembab.
d.      Kompres wajah dengan air dingin, terutama untuk jenis kulit berminyak.
e.       Berikan toner atau astringent dengan cara ditepuk-tepuk lembut pada seluruh wajah dan leher.
f.       Oleskan moisturizher secukupnya pada wajah kemudian ratakan keseluruh bagian wajah dan leher. Biarkan sesaat hinga pelembab meresap ke dalam kulit.
a)      Membuat Jahitan Mata
a.       Dari sudut mata bagian dalam ditarik garis melengkung di bawah bulu mata ditarik ke atas sampai batas penitis dan godheg, apabila digaris lurus akan jatuh pada titik pangkal penitis
b.      Dari sudut bagian dalam ditarik garis melengkung ke atas melalui tengah – tengah kelopak mata menuju ke sudut mata bagian luar, kemudian diteruskan seirama dengan garis di bawah, jaraknya kurang lebih 4 milimeter
b)     Membuat Jahitan Alis
a.       Dari pangkal alis, kurang lebih satu setengah cetimenter ditarik garis lurus menuju ke sudut jahitan matan.
b.      Buat garis lurus seirama garis dengan jarak kurang lebih 4 milimeter.
c.       Buat garis yang sejajar dan seirama dengan garis yang melewati bola mata.
c)      Pulaskan foundation sesuai warna kulit perhatikan bagian yang harus diberi shadding atau tinting. Foundation boleh dipulaskan meggunakan jari tangan atau spons.
d)     Lanjutkan dengan memberi loose powder menggunakan saput bedak atau menggunakan powder brush sambil bersihkan kelebihan bedak pada wakah menggunakan powder brush.
e)      Lalu kompres dengan es batu agar riasan dapat tahan lama dan tidak cepat luntur, lalu keringkan dengan tisue.
f)       Lapisi dengan compact powder agar dasar tata rias lebih halus dan tahan lama.
g)      Memulaskan eye shadow menggunakan kuas perona mata. Lalu berikan higlith dengan bedak shimer disapukan keujung alis lalu naik katas alis lalu laluishading hidung.
h)      Membingkai mata bagian atas dan bawah menggunakan eye liner pencil dan cair.
i)        Membentuk shadding dan tinting pada hidung, tulang pipi dan bagian-bagian wajah yang kurang proporsional.
j)        Melentikkan bulu mata menggunakan pelentik bulu mata, lalu pasang bulu mata palsu. Satukan bulu mata palsu dengan aslinya menggunakan lem bulu mata dan beri mascara lalu oleskan eye liner atas lagi.
k)      Mengoleskan pelembab bibir terlebih dahulu seblum mengoleskan lipstick pada bibir yang warna natura dan mengoleskan lipstick pada bibir.
l)        Memakai blush on menggunakan kuas blush on. Arah pengolesan dimulai dari arah atas ke bawah, dan harus disesuaikan dengan bentuk wajah serta warna yang digunakan. 
D. MEMBUAT PAES :
1.      Penunggul : mengambil titik tengah pada tepi rambut yang depan dengan cara menarik dari ujung hidung keatas.kemudian mengambil batas selembar 3 jari tengah perias, jari tengah terletak dititik tengah jari –jari lainya kesamping kiri dan kanan. Sedang untuk mengambil ujung penunggul dengan cara mengambil ukuran dari alis keatas 3 jari ( seperti daun sirih)
2.      Penitis : mengambil 2,5 jari pangkal penunggul ke kiri ke kanan. Jarak antara penunggul dan pangkal penitis dibagi menjadi 4 bagian sama. Dua bagian ditengah untuk tempat pengapit. Ujung penitis berpusat di ujung hiudng(seperti daun sirih)
3.      Pengapit : ujung pengapit berpusat atau mengarah keujung hidung tepat ditengah-tengah pengapit ( kudhup kantil)
4.      Godeg : ujung godeg ditentukan 1 ½ jari ke depan dari daun telinga, dan 1 jari turun. Lembar pangkal godeg 2 jari, cara menentukan pangkal godeg yaitu dari pangkal penitis keluar 4 titik dari daun telinga bagian ata. Bentuk godheg mangot.
5.      Citak bentuk belah ketupat diantara alis. Setelah itu paes diberi pidih dengan menggunakan welat yang dioleskan keatas.
6.      Cara mengoles pidih yang berwarna hitam dan lebih kental dari pidih biasa dengan menggunakan welat. Pengolesannya mulai dari ujung cengkorongan keatas kurang lebih dua jari dari pertumbuhan rambut. Dibagian tepi dibuat sedikit lebih tebal, lebih-lebih dibagian rambut.
7.      Menggunting prada
a.       Prada dioles dengan air di bagian kertas dan dibiarkan 10 menit atau lebih
b.      Digunting selembar + 3 mm
c.       Agar tidak rusak, prada dibungkus dengan kertas yang mudah meresap air
8.      Menempelkan prada dan ketep
a.       Menempelkannya dari ujung penunggul ke atas sampai batas pangkal seirama dengan bentuk cengkorongan
b.      Kemudian ke bagian pengapit kanan dan kiri, lalu ke penitis kana dan kiri, serta godeg kanan dan kiri
c.       Setelah selesai kemudian mul;ai memasang kinjengan bersayap pada bentuk penunggul lalu kinjengan tak bersayap pada bentuk pengapit, kemudian kinjengan bersayap pada bentuk penitis dan terakhir pada bentuk godeg dengan kinjengan tak bersayap
d.      Pemasangan ketep mulai dari ujung penunggul menuju ke pangkalnya, jarak anatara ketep + 1 jari, kemudian kita pasang ketep di bagian pengapit, penitis, dan godeg
e.       Memasang citak yang terbuat dari daun sirih berbentuk belah ketupat, dipasang di tengah-tengah dahi diantara ujung penunggul dan pangkal alis 
9. Membuat alis menjangan ranggah. (bentuknya dibuat bercabang seperti tanduk rusa).
a)      Buat garis pertolongan yang ditarik dari pangkal alis menuju ujung penitis.letak ujung penitis kurang lebih 1 ibu jari dari batas ketinggian alis.
b)      Buat bentuk alis dimukai dari pangkal alis menuju ujung penitis  jarak alis sampai titik b kurang lebih satu jari.
c)      Buat cabang alis. Caranya dari pangkal alis dibuat cabang alis menuju pertengahan penitis bagian luar. 
E. Sanggul bokor mengkurep :
a.       Sanggulnya di sebut Gelung Bokor Mengkurep terbuat dari irisan pandan dan ditutup dengan rajut sanggul terbuat dari rangkaian melati (Teplok)
b.      Dibawah diberi kuncer, juga terbuat dari irisan pandan  dan rangkaian bunga melati
c.       Sanggul itu dihias dengan bunga asli. Hiasan ini diletakkan ditengah sanggul disebut Ceplok, pada bagian kanan dan kiri disebut “ Ceplok Jebehan” Berwujud bunga  Sritaman.
d.      Memakai Sumping diatas telinga yang terbuat dari daun kates muda dihias dengan prada. Untuk masyarakat umum sumping dapat diganti dengan emas imitasi
e.       Memakai sisir berbentuk tanggalan diselipkan di tengah- tenggah antara gelung dan kepala
f.       5-7 mentul yang semuannya menghadap ke belakang
g.      Dikanan dan kiri ceplok sanggul memakai bross.